Mendorong Anak Muda Kreatif Melalui Ekonomi Kreatif Go Digital
Banda Aceh – Kota Banda Aceh kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif. Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Banda Aceh menggelar *Pelatihan Anak Muda Kreatif* dengan tema “Ekonomi Kreatif (Ekraf) Go Digital,” yang diadakan pada 8-9 Oktober 2024 di BSI UMKM Center.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, Said Fauzan, yang menyampaikan apresiasinya kepada BSI UMKM Center atas fasilitas yang disediakan untuk mendukung pelatihan ini. Dalam sambutannya, Fauzan menyoroti bahwa Banda Aceh, selain dikenal sebagai kota jasa dan perdagangan, juga merupakan magnet bagi anak-anak muda kreatif yang aktif berpartisipasi dalam menghidupkan perekonomian kota.
“Ekonomi kreatif adalah pilihan yang rasional untuk berbisnis, terutama di era digital ini. Teknologi memudahkan kita untuk berbisnis tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk menyewa toko fisik. Toko bisa ada di mana-mana, bahkan bisa ‘jalan-jalan’ dengan kemudahan teknologi digital,” jelasnya, merujuk pada bagaimana platform digital mampu menjangkau konsumen lebih luas.
Said Fauzan juga menekankan bahwa dalam dunia ekonomi kreatif yang berorientasi pada digital, pola pikir dan cara kerja yang mengadopsi pendekatan teknologi adalah kunci. “Penting untuk mengikuti workshop ini dengan baik, karena strategi digital adalah masa depan,” tambahnya.
Memperkuat Ekosistem Digital Kreatif di Banda Aceh
Sementara itu, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, Iin Muhaira, mengungkapkan tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk membangun ekosistem digital yang solid, yang mampu mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif. Menurutnya, dengan pemanfaatan teknologi digital, produk dan jasa kreatif dapat memiliki daya saing lebih tinggi di pasar global.
“Selain memperluas jangkauan pasar, pelatihan ini juga membuka peluang bisnis baru, meningkatkan efisiensi dalam produksi dan pemasaran, serta mendorong inovasi dan kreativitas dalam pengembangan produk dan layanan,” kata Iin.
Sebanyak 26 pelaku ekonomi kreatif di Kota Banda Aceh berpartisipasi dalam workshop ini. Pada hari kedua, peserta akan berkesempatan untuk melakukan kunjungan langsung ke lokasi usaha dan mempromosikan produk mereka dengan bantuan dari Duta Wisata Kota Banda Aceh.
Hingga Juli 2024, jumlah sumber daya manusia di bidang ekonomi kreatif di Banda Aceh telah mencapai 2.016 orang, dan terus bertambah. “Alhamdulillah, tren positif ini semakin menguat, dan kami akan terus mengadakan berbagai pelatihan serta workshop seperti ini untuk mendukung pengembangan SDM ekonomi kreatif di Banda Aceh,” tutup Iin.