Meningkatnya Kunjungan Wisatawan di Kota Banda Aceh

Kota Banda Aceh memiliki posisi yang sangat strategis untuk pengembangan kepariwisataan karena sebagai ibukota, Pemerintah Provinsi Aceh  dan Pemerintah Kota Banda Aceh berkolaborasi dengan baik dalam mempromosikan kepariwisataan Kota Banda Aceh serta merupakan lokasi favorit penyelenggaraan event pariwisata baik tingkat daerah maupun tingkat nasional. 

Kita dapat melihat peningkatan wisatawan dari tahun 2022 sampai 2023 pada gambar dibawah ini. 

Sumber : Buku Statistik Kepariwisataan, 2024. Gambar: Rangkuman Data Statistik Kepariwisataan Kota Banda Aceh Tahun 2023

Berdasarkan data pada Gambar 2.60 di atas dapat dilihat bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Banda Aceh baik wisatawan nusantara maupun mancanegara terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjung yaitu Masjid Raya Baiturrahman, Museum Tsunami, Makam Syiah Kuala dan Museum PLTD Apung. 

Tingginya minat wisatawan Malaysia berkunjung di Kota Banda Aceh disebabkan antara lain karena persamaan budaya antara Malaysia dan Aceh, faktor keamanan yang sudah lebih baik, banyaknya situs sejarah, tersedianya destinasi yang bernuansa islami dan kuliner yang halal.

Kunjungan wisatawan mancanegara ke Kota Banda Aceh didominasi oleh wisatawan dari negara tetangga Malaysia diurutan pertama, disusul Singapura, Thailand, Tiongkok, Jerman, dan negara lainnya. Gambar 2.61 berikut menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Kota Banda Aceh dari Tahun 2018 hingga Tahun 2023:

Sumber : Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, 2024. Gambar 2. 61 Jumlah Wisatawan Nusantara dan Mancanegara Kota Banda Aceh Tahun 2018-2023

Berdasarkan Gambar 2.61 diatas jumlah kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara menunjukkan tren peningkatan hingga tahun 2019. Pencapaian ini menunjukkan kota Banda Aceh sudah menjadi salah satu kota kunjungan wisatawan yang diminati. Pencapaian ini terwujud karena adanya berbagai event-event promosi wisata yang diselenggarakan sepanjang tahun maupun diselenggarakan oleh stakeholder lainnya di Banda Aceh.

Promosi wisata yang berkesinambungan dan pembenahan destinasi wisata akan lebih mendorong tumbuh dan berkembangnya sektor ekonomi kreatif. Meningkatnya kunjungan wisatawan telah dapat menambah investasi disektor pariwisata, seperti pembangunan Transmart Studio, Hotel Kyriad, Hotel Sabang, BSSD Keudah,  dan Hotel-hotel baru yang terus tumbuh serta restoran-restoran level internasional yang juga berinvestasi di Kota Banda Aceh, seperti McDonalds, Gerai Mixue dan lain sebagainya.

Pada tahun 2020, jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara mengalami penurunan yang signifikan masing-masing sebesar 140.557 orang dan 3.244 orang. Penurunan wisatawan tersebut disebabkan adanya pandemi Covid-19. Pariwisata merupakan sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara mengalami penurunan drastis.

Meskipun kondisi pandemi Covid-19 belum reda di Kota Banda Aceh, namun kunjungan wisatawan nusantara tercatat meranjak naik kembali pada tahun 2021 dibandingkan tahun 2020, sementara di tahun 2022 angka kunjungan wisatawan jauh lebih meningkat dari pada tahun 2021, dan pada tahun 2023 trend kunjungan wisatawan kembali normal dan menunjukkan angka yang cukup menggembirakan, hal ini sejalan dengan berbagai event yang semakin banyak digelar di Kota Banda Aceh, seperti Pekan Kebudayaan Aceh (PKA), Aceh Cullinary Festival (ACF), Teut Apam dan lain sebagainya, yang merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kota Banda Aceh disamping daya tarik- daya tarik unggulan lainnya.